Kamis, 23 Juni 2011

Dua Balita di PSAAB Cipayung Terinfeksi HIV

JAKARTA, M86 - Penyakit menular yang sangat mematikan HIV (human immunodeficiency virus)/AIDS (acquired immune deficiency syndrome) sudah sangat mengkhawatirkan menjangkit siapa saja. Bahkan, anak-anak yang tak berdosa pun bisa terjangkit akibat ulah 'nakal' orang tuanya. Seperti yang terjadi Panti Sosial Asuhan Anak Balita (PSAAB) Tunas Bangsa, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, didapati dua anak terjangkit HIV dari 75 balita penghuni panti. Keduanya berinisial BG (laki-laki) dan KH (perempuan).

Kepala PSAAB Tunas Bangsa, Mariana mengatakan, penyakit AIDS yang diderita kedua balita malang ini diduga tertular dari ibunya yang diduga juga berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Dikatakannya, kemungkinan untuk sembuh tetap ada, mengingat penyakit itu tertular dari orangtuanya, dengan catatan harus dilakukan penanganan medis secara berkesinambungan. Ia juga mengungkapkan akan mengecek kembali kondisi fisik kedua balita ini saat berusia satu tahun.

“Ketika datang ke panti pada akhir tahun 2010 lalu, kedua balita ini baru berumur beberapa hari. Sejak saat itu, keduanya sering menderita diare. Padahal jika dilihat dari kondisi fisiknya, keduanya sehat. Awalnya saya juga tidak menyangka, tetapi setelah dilakukan tes darah, barulah hasil tes itu menunjukkan adanya virus HIV,” ungkap Mariana, Kamis (23/6).

Untuk mendapatkan perawatan medis secara khusus, masih kata Mariana, kedua balita tengah menjalani perawatan di Yayasan Tegar Tegak yang berada di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Hingga kini, seluruh biaya kebutuhan dua balita malang ini masih ditanggung oleh PSAAB Tunas Bangsa. "Kami belum mengetahui secara pasti identitas kedua orang tua anak tersebut," kata Mariana sembari menambahkan, jumlah balita yang diasuh di PSAAB Tunas Bangsa meningkat menjadi 75 dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 65 balita.

Sebelum diasuh di panti, sambungnya, menurut keterangan pihak kepolisian yang datang membawa kedua anak tersebut, menyatakan kedua balita ini dibuang oleh orang tuannya di pinggir jalan. “Saya menerimanya dari pihak kepolisian. Saat ini tengah dirawat di Yayasan Tegak Tegar yang khusus memberikan pengasuhan terhadap anak-anak maupun balita yang terindikasi terjangkit HIV,” katanya.

Ditambahkan Mariana, panti asuhan yang dikelolanya sebenarnya hanya berkapasitas menampung sebanyak 60 balita. Namun, saat ini pihaknya menampung sebanyak 75 balita. Dari jumlah itu, sekitar 15-20 balita statusnya memang dititipkan oleh orangtuanya. Sedangkan selebihnya merupakan korban penelantaran orangtuanya.

Jika telah melewari usia lima tahun, selanjutnya mereka akan dipindah untuk menetap di Panti Sosial Asuhan Anak-anak (PSAA) Putra Utama I yang berada di bilangan Kelender, Durensawit, Jakarta Timur.

Bulan Juli mendatang, rencananya ada sembilan anak yang akan dikirim ke PSAA Putra Utama I, karena usianya telah melebihi lima tahun. Mereka adalah, IB (6), MR (7), ZL (6), KA (7), DW (7), DD (7), DN (6), RR (8), dan AB (7). "Kami menerima titipan balita dari masyarakat tidak mampu dan tak sanggup memelihara balita. Dengan catatan, identitas kedua orangtuanya jelas dan mereka wajib memperpanjang kontraknya setiap tiga bulan. Orangtua tidak perlu membuang bayi ke pinggir jalan, terminal, hingga ke tempat sampah atau tempat-tempat lainnya. Bawa saja kesini pasti kami asuh dengan baik," tandasnya. (red/*108csr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan