Jumat, 30 Juli 2010

5.000 Warga Kayuputih Terisolisasi

JAKARTA, MP - Sekitar 5.000-an warga yang bermukim di RW 16, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur resah. Sebab, kawasan pemukiman yang didiami warga saat ini terisolasi oleh pembangunan perumahan mewah di wilayah tersebut. Akses jalan warga terputus lantaran terhalang oleh pagar kompleks perumahan yang tingginya mencapai dua meter.

Keresahan yang dirasakan semakin menjadi, ketika ada kerabat atau tetangga mereka yang meninggal dunia. Sebab, jalan terdekat menuju tempat pemakaman tak bisa lagi dilewati terhalang pagar tinggi. Alhasil, warga pun mesti memutar melalui jalan lain yang tentu lebih panjang dan jauh. "Kita minta pagar itu dibongkar, dan kami diberi akses jalan menuju makam," kata Ramdhani (36), warga RW 16 Kayuputih, Jumat (30/7).

Keresahan warga menurut Ramdhani sangat dirasakan tatkala ada warga sekitar yang meninggal dunia. Untuk memakamkannya, warga serta kerabat keluarga yang meninggal menjadi kesusahan lantaran jalan yang biasa dilalui menuju tempat pemakaman sudah ditutupi pagar. Padahal jika dibawa memutar, jarak yang ditempuh akan lebih jauh dan menjadi lebih lama. Sedangkan untuk menyewa ambulans, warga tidak memiliki biaya. "Beberapa waktu lalu ada warga yang meninggal, dan kita memberangkatkanya ke makam melewati jalan yang dipagar. Jenazah akhirnya terpaksa kita angkat melewati pagar," katanya.

Abi (42), warga lainnya yang tinggal di Jalan Pulo Nangka Barat II, RT 10/16 menuturkan, warga yang terisolasi berjumlah sekitar 5.000-an. Mereka tinggal di 10 RT yang kesemuanya masuk di RW 16. Warga juga pernah melaporkan keadaan yang dialaminya itu ke kelurahan setempat, namun hingga saat ini masalah itu tak kunjung terpecahkan. Atas keluhanya ini, warga mendesak pengembang perumahan untuk kembali membuka akses jalan tersebut. "Kalau tidak, kita akan melakukan aksi unjuk rasa," ancamnya.

Sayangnya, Camat Pulogadung, Teguh Hendrawan, belum bisa dimintai komentarnya terkait masalah ini.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta yang membidangi pembangunan, Hasbiallah Ilyas, meminta agar masalah terisolasinya warga segera diselesaikan. Semua pihak, dalam hal ini pengembang perumahan dan juga warga dengan difasilitasi kelurahan atau kecamatan setempat agar duduk bersama untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. "Jangan sampai permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut karena khawatir menjadi besar di kemudian hari," ucap politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang juga bersal dari daerah pemilihan Jakarta Timur. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan