Sabtu, 12 Juni 2010

Lestarikan Budaya Betawi Melalui Patung Ondel-ondel

JAKARTA, MP - Kesenian Betawi merupakan kesenian asli kota Jakarta. Namun seiring perjalanan waktu, kesenian tersebut justru terlihat seperti tergerus zaman dan mulai ditinggalkan penduduk asli Jakarta.
Tak ingin terlihat terus terpuruk, dari hasil karyanya, Ekawati (35) perajin patung ondel-ondel berusaha mempertahankan salah satu karya seni asli Betawi dengan menciptakan miniatur patung penari Betawi serta miniatur patung ondel-ondel beserta pernak-perniknya.

Perempuan kelahiran Condet, Kramatjati, Jakarta Timur 35 tahun lalu ini berharap, karyanya dapat merambah pasar nasional dan dikenal masyarakat Indonesia. Dengan begitu, diharapkan kesenian ondel-ondel dan kesenian tari asli Betawi dapat dikenal masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara.

"Mudah-mudahan dari patung yang saya buat, kesenian Betawi dapat dikenal di daerah lain atau bahkan mancanegara sekalipun. Meski hanya berupa patung atau miniatur, setidaknya orang tahu inilah kesenian-kesenian yang pernah ada dan mengalami masa kejayaan di ranah Betawi," ujar Ekawati, saat ditemui di kediamannya di Jalan Inprestengah, Kramatjati, Jakarta Timur.

Dari tangan lentik wanita inilah dihasilkan beberapa miniatur patung ondel-ondel serta patung seorang wanita yang sedang memperagakan tari topeng. Selain miniatur patung-patung itu, dari tangan Ekawati juga dihasilkan karya berupa miniatur Monumen Nasional (Monas) dan t-shirt bermotif kesenian dan bahasa Betawi yang terbuat dari bahan daur ulang.

Yang menarik, hasil karya yang dihasilkan dari tangan seorang Ekawati berasal dan menggunakan bahan bekas atau daur ulang berupa, limbah kain, busa serta kayu. Hasilnya, produk-produk patung kesenian milik Ekawati pasarkan di pusat perbelanjaan dengan omzet mencapai Rp 5-7 juta per bulan.

Tak hanya itu, lanjut Eka, produk patung Ondel-ondel dan miniatur tari topeng buatannya pernah mendapatkan predikat juara 1 dalam lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) tinggkat Jakarta Timur. "Saat ini saya tengah menunggu hasil lomba UP2K tingkat provinsi yang diadakan tanggal 1 Juni kemarin," jelas Eka.

Eka mengaku, motivasi awal pembuatan patung Ondel-ondel pertama kali didapatnya dari ayah mertua yang kebetulan berprofesi sebagai pemahat patung. Belajar dari ayah mertuanya itulah, membuat patung Ondel-ondel serta miniatur tari topeng Betawi menjadi hobinya.

Berbicara masalah harga, Eka mengaku harga yang dipatok per patung berbeda-beda tergantung ukuran patung. Untuk patung penari topeng Betawi dengan ukuran 30 sentimeter dijual dengan harga Rp 150 ribu. Sementara untuk patung Ondel-ondel berukuran 40 sentimeter seharga 160 ribu. sedangkan patung Ondel-ondel berukuran 20 sentimeter dihargai Rp 25 ribu.

Bahkan, kerana keunikan produk buatan Ekawati, pihak Pemkot Administrasi Jakarta Timur memesan patung Ondel-ondel setinggi dua meter. Menurutnya pesanan Walikota itu dihargai Rp 2,5 juta. "Sudah ada pesanan dari Pak Walikota untuk patung Ondel-ondel ukuran dua meter," kata Ekawati dengan bangga. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan