Sabtu, 29 Mei 2010

Kementerian PU Setuju Desain Terminal Pulogebang

JAKARTA, MP - Kementrian Pekerjaan Umum (PU) telah menyetujui desain Terminal Bus Pulogebang, Jakarta Timur. Persetujuan diberikan, terkait dengan desain titik lokasi keluar masuknya ramp akses dari terminal menuju Jalan Tol Jakarata Outer Ring Road (JORR). Dengan demikian, rencana pembangunan fisik Terminal Bus Pulogebang dapat dilanjutkan kembali. Paling tidak lelang pembangunan fisik terminal sudah bisa dilaksanakan bulan ini, dan ditargetkan, akhir Juni mendatang, pembangunan sudah bisa dimulai. Sehingga pembangunannya diharapkan rampung dan dapat segera beroperasi tahun 2011 mendatang.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, pembangunan Terminal Pulogebang belum dapat dimulai konstruksinya, karena selain persetujuan pengerjaan dengan sistem multiyears (anggaran tahun berjalan) baru diterbitkan DPRD DKI Jakarta pada Agustus tahun lalu, juga disebabkan masalah titik lokasi keluar dan masuk ramp akses terminal ke Jalan Tol JORR belum disetujui Kementerian PU. Akibatnya, hal itu berdampak pada keterlambatan lelang multiyears. “Mengenai rencana Terminal Pulogebang kita sudah dapat lampu hijau dari Kementrian PU. Titik keluar dan masuk jalan tol ke terminal sudah oke,” ujar Fauzi Bowo, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Secara pribadi pun, Fauzi sudah menyutujui prinsip desain terminal. Sehingga Dinas Perhubungan DKI Jakarta diharapkan bisa langsung memulai proses lelang pengerjaan fisik terminal, agar secepatnya segera dinikmati warga Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Muhammad Tauchid membenarkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dokumen lelang. Diharapkan akhir bulan Mei, proses lelang sudah bisa dilakkan dan dapat rampung sebelum akhir Juni mendatang. “Kita sedang menyempurnakan review disain terminal agar bisa lebih menekan biaya operasionalnya. Baru setelah itu akan kita tuangkan dalam dokumen lelang. Mudah-mudahan bulan ini sudah bisa diproses lelangnya,” kata Tauchid, Sabtu (29/5).

Dirinya berharap, proses lelang pembangunan fisik terminal bisa selesai pada pertengahan tahun ini, sehingga selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pembangunan terminal secara multiyears. Menurutnya, pembangunan Terminal Pulogebang akan menjadi terminal terbesar di Indonesia dan merupakan bagian dari konsep pengembangan Kawasan Sentra Primer Baru Timur (SPBT).

Nantinya, Terminal Bus Pulogebang yang merupakan pengganti dari Terminal Pulogadung diharapkan bisa menampung Bus AKAP serta Bus Dalam Kota. Untuk mendukung pembangunan terminal, pihaknya juga telah selesai melakukan pembebasan lahan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur seluas 9,5 hektar pada tahun 2008 lalu.

Anggaran pembangunan untuk terminal ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 500 miliar dalam sistem multiyears selama dua tahun. Pihaknya menyebutkan, untuk tahun pertama yakni tahun ini, dalam APBD 2010 telah dianggarkan sebesar Rp 275 miliar. Sedangkan sisanya, Rp 225 miliar akan dianggarkan pada APBD 2011. Dengan begitu, pada 2011 mendatang, pembangunan terminal ini rampung dan dapat segera dioperasikan.

Rencananya, Terminal Pulogebang dapat menampung sebanyak 2.977 Bus AKAP yang terdiri dari dua lantai. Selain itu, disediakan area parkir seluas 18 ribu meter persegi untuk menampung kendaraan pribadi. Sehingga akan memudahkan penumpang saat menitipkan kendaraan pribadinya dengan aman sebelum melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum. Areal parkir juga akan dibangun dua lantai. Rinciannya, lantai basement mampu menampung 310 kendaraan dan lantai satu menampung 225 kendaraan. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan