Sabtu, 22 Mei 2010

Peserta Abnon Jaktim Minim

JAKARTA, MP - Meski telah disosialisasikan melalui roadshow ke beberapa perguruan tinggi namun jumlah peserta abang none (Abnon) tahun 2010 di Jakarta Timur tetap minim. Tercatat, sejak dibukanya pendaftaran pada 1 April hingga 21 Mei kemarin, jumlah pesertanya hanya 165 orang. Jumlah tersebut tentu menurun sekitar 28 persen jika dibandingkan tahun 2009 lalu yang mencapai 214 orang.

Selanjutnya, ke-165 pendaftar itu, mengikuti pelaksanaan psikotes yang digelar hari Sabtu (22/5) ini. Mereka terdiri dari 60 peserta Abang dan 105 None. “Memang mengalami penurunan peserta dibanding tahun lalu. Namun setidaknya kita berharap dengan jumlah peserta yang sekarang ini bisa menghasilkan yang terbaik dan menjadi duta wisata untuk wilayah Jakarta Timur,” ujar Murdhani, Walikota Jakarta Timur, Sabtu (22/5).

Murdhani berharap, para peserta Abnon Jakarta Timur 2010 ini tidak hanya mengandalkan performance nya, akan tetapi juga mampu menguasai Bahasa Inggris. Sebab penguasaan bahasa internasional itu sangat dibutuhkan dan penting untuk memperkenalkan DKI Jakarta khususnya Jakarta Timur, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Selain mahir dalam Bahasa Inggris, mereka (para calon) juga harus menguasai pengetahuan umum dan pemerintahan, sejarah budaya Betawi, kepariwisataan dan berpenampilan yang terbaik. Karena itu mereka akan diseleksi oleh juri-juri handal,” terangnya.

Terkait hal tersebut, Kasudin Pariwisata Jakarta Timur, Kris Irawan menjelaskan, para peserta itu akan melewati lima tahap seleksi dan penyaringan hingga mendapatkan 15 pasang Abnon terpilih. Mereka akan menjalani lima jenis seleksi oleh tim juri. Untuk tes psikologi akan dilakukan oleh Wina Rini, Psikolog UI. Kemudian untuk bidang pemerintahan oleh Wakil Walikota Jaktim Asep Syarifudin.

Selanjutnya dari Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Sarnadi, kemudian untuk bidang pemasaran dan kepariwisataan oleh Hasiana dari praktikus dan untuk kepribadian dan bahasa asing oleh Bernica yang juga mantan None Jakarta Timur tahun 1999.

Kris menuturkan, untuk memilih 15 pasang Abnon terbaik, harus melewati beberapa tahap seperti psikotes dan tes fisik. Kemudian dilanjutkan dengan public speaking dan terakhir interview. “Dari 15 pasang yang terpilih itu akan diseleksi lagi menjadi enam pasang untuk Abnon tingkat Kota Administrasi. Kemudian diambil yang terbaik sebanyak tiga pasang untuk melaju ke tingkat provinsi,” kata Kris.

Karenanya ia berharap para peserta dapat berkompetisi dengan baik. Tentunya agar meraih juga mereka harus memiliki wawasan luas seputar masalah yang ada di DKI Jakarta. Karena mereka juga harus menyyosialisasikan program-program pemerintah. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan