Selasa, 16 Februari 2010

LKB Akan Gelar Parade Budaya Betawi

JAKARTA, MP - Untuk melestarikan kebudayaan Betawi, yang belakangan ini nyaris tergusur oleh kebudayaan yang kontemporer, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), akan menggelar parade atau kirab budaya Betawi secara kolosal. Rencananya kegiatan yang dihadiri oleh 11 ribuan massa ini digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/2) mulai pukul 06.30 – 11. 00.

Pagelaran akbar ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kesenian tradisional khas Betawi yang boleh dibilang nyaris punah. Kemudian untuk menjalin keakraban dengan daerah lain dalam mempertahankan kebudayaannya masing-masing. Sebab pagelaraan kolosal ini, tidak hanya diikuti oleh para seniman asal Jakarta, akan tetapi juga wilayah lain seperti Semarang, Klaten, Yogyakarta dan Bandung.

Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, Tatang Hidayat mengatakan, dengan digelarnya kirab budaya Betawi yang bersifat kolosal ini dapat menumbuhkan rasa cintanya masyarakat terhadap kebudayaan tradisional, terutama kebudayaan Betawi. Kegiatan ini juga sekaligus untuk mendukung program Pemprov DKI dalam pelestarian kebudayaan.

“Kami berharap event ini dapat diikuti oleh masyarakat Jakarta, dalam rangka untuk turut mewujudkan rasa miliki terhadap seni tradisional Betawi. Mari kita sama-sama melestarikan dan mengamankan seni tradisional ini, jangan sampai orang lain mengambil baru kita semua kalang kabut,” kata Tatang, Selasa (16/2).

Untuk jangka panjangnya, agar kesenian Betawi tidak punah, LKB telah membuat jaringan melalui MoU dengan beberapa instansi seperti Dinas Pendidikan (Disdik) DKI, PHRI (perhimpunan hotel dan restoran Indonesia) dan ASITA (Association of the Indonesia Tour & Travel Agency) atau Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia.

Dengan Disdik, kerjasama dilakukan dalam bentuk memasukkan pelajaran kesenian Betawi melalui kurikulum muatan lokal, seperti tari-tarian. Kemudian dengan ASITA, agar kebudayaan Betawi ini turut dipromosikan ke mancanegara. Sedangkan dengan PHRI, maksudnya agar kebudayaan Betawi ini selalu menjadi dilibatkan dalam berbagai event.

“Kami berharap, usai digelarnya parade kolosal ini, order seniman Betawi akan semakin banyak. Sehingga kesejahteraan mereka pun akan turut meningkat makanya, kami juga minta agar masyarakat turut memberikan apresiasi pada para seniman Betawi,” tukasnya.

Ketua Panitia Kirab Budaya Betawi, Firmansyah mengatakan, kegiatan tidak hanya dalam bentuk parade, akan tetapi juga diwarnai dengan kegiatan lainnya yang cukup menarik. Seperti lomba jalan sehat, bazar, wisata kuliner Betawi, games budaya Betawi dan sebagainya.

Bahkan rencananya, lomba jalan sehat dengan peserta mengenakan ikat kepala khas Betawi, akan dimasukkan dalam rekor MURI (museum rekor Indonesia). Baik parade maupun jalan sehat, rutenya akan dimulai dari Plaza Selatan Monas menuju Jl MH Thamrin dan berputar arah di Bundaran HI untuk selanjutnya kembali ke Monas.

“Usai parade, acara ini akan lanjutkan dengan pentas seni Betawi. Seperti tari ondel-ondel, tanjidor, parade bendera merah putih, kembang kelapa, none tugu dan berbagai seni khas Betawi lainnya,” ujar Firmansyah. Kegiatan seperti ini, baru pertama kali akan dilakukan di Jakarta. Diharapkan, ke depan setiap tahunnya event seperti ini menjadi rutin tahunan.

Karenanya ia berharap adanya peran serta dari masyarakat luas serta dukungan dari Pemorv DKI Jakarta. Sebab kegiatan ini semata-mata untuk melestarikan kebudayaan Betawi. Kegiatan parade kolosal ini merupakan buah karya dari koreografer Suprihatin, salah seorang seniman Betawi. Ia mengolaborasikan antara seni musik dengan tari-tarian kolosal. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan