147 Kepala Sekolah di DKI Dilantik

JAKARTA, MP - Untuk mengisi sejumlah jabatan kepala sekolah yang kosong, sebanyak 147 kepala sekolah di DKI Jakarta, Rabu (6/1) resmi dilantik Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto. Dengan dilantiknya kepala sekolah yang baru, diharapkan tidak hanya sekadar mengisi jabatan kosong karena telah ditinggal pensiun pendahulunya, tapi juga membawa perubahan bagi dunia pendidikan di ibu kota.

Dari 147 kepala sekolah yang dilantik, 88 orang adalah kepala sekolah SMP, 48 orang kepala sekolah SMA, dan 11 orang kepala sekolah SMK. Sejumlah kepala sekolah yang dilantik diharapkan dapat menjalankan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.

"Sebagai kepala sekolah harus sigap dan tanggap terhadap situasi sekolah," pesan Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Taufik menekankan, kepala sekolah yang baru dilantik harus bisa meningkatkan kualitas lulusan yang dihasilkan. Terlebih, jabatan kepala sekolah adalah tugas tambahan bagi seorang guru. Hal ini berdasarkan Keputusan Mendiknas No 162/VI/2003 dan Peraturan Kepala Dinas DKI Jakarta No 59/2009 mengenai pedoman penugasan guru sebagai kepala sekolah.

"Karena itu, saya harap para kepala sekolah bisa mencetak lulusan yang berkualitas nantinya," katanya.

Taufik juga berharap kepala sekolah bisa menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat, khususnya kepada peserta didik. Di samping itu, sambungnya, kepala sekolah juga dituntut tidak hanya bisa meningkatkan kompetensi guru dengan kemampuan edukatif dan intelektualitas. Tapi, pendidikan formal yang telah diberikan juga diharapkan mampu membina mental, sosial, dan moral agar dapat membangun manusia yang utuh.

“Manajemen pendidikan yang diterapkan kepala sekolah harus mengacu pada aturan yang berlaku. Jangan sekali-kali mengambil keputusan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat," tegasnya..

Dirinya juga berharap agar kepala sekolah yang baru mempersiapkan peserta didik di sekolah yang dipimpinnya untuk menghadapi Ujian Nasional 2010 dan mengembangkan budaya lokal lewat berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti, pencak silat dan seni budaya Betawi. (red/*bj)