JAKARTA, MP - Tingginya pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi dengan penambahan jumlah armada pengangkut sampah secara signifikan, membuat volume sampah di Jakarta Timur naik hingga 11 persen. Jika tahun 2008, volume sampah hanya 6.035 meter kubik per hari, kini meningkat menjadi 6.716 meter kubik per hari.
Ironisnya, untuk mengangkut volume sampah sebesar itu, Suku Dinas Kebersihan Jaktim hanya memiliki 211 armada. Padahal, idealnya dibutuhkan 349 unit kendaraan. Terbatasnya kendaraan pengangkut sampah membuat petugas pengangkut sampah kewalahan dalam menangani persoalan tersebut.
“Jumlah armada yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan volume sampah. Apalagi volume sampah sekarang meningkat 11 persen dibanding tahun lalu. Kita punya 211 armada, dan satu armada besar hanya mampu mengangkut 12 meter kubik sampah per hari,” ujar Aris Nasution, Kasi Penanggulangan Sampah Sudin Kebersihan Jakarta Timur.
Pertambahan jumlah penduduk Jakarta Timur, kata Aris, sangat memengaruhi peningkatan volume sampah. Jika dilihat dari volume sampah yang diangkut per harinya, sejatinya memerlukan 349 unit armada angkut.
Pihaknya menyebutkan, sebanyak 211 unit armada angkut sampah yang ada saat ini, 160 unit merupakan milik Sudin Kebersihan Jakarta Timur, 10 unit milik PD Pasar Jaya, dan 10 unit lainnya merupakan hasil sewa. Sedangkan, sebanyak 31 unit tambahan hasil swastanisasi Sudin Kebersihan Jakarta Timur.
“Dengan kondisi itu, artinya kita masih butuh 138 unit armada tambahan. Karena minimnya armada sampah yang tidak terangkut mencapai 681 meter kubik per hari,” jelasnya.
Minimnya armada pengangkut sampah membuat pihaknya selama ini sangat mengandalkan keberadaan gerobak motor yang biasa digunakan untuk mengangkut sampah dari pemukiman warga. Terlebih, kendaraan itu mampu menembus hingga gang-gang sempit.
”Kami sangat mengandalkan gerobak motor sampah yang ada di setiap kelurahan. Terlebih, dari 10 kecamatan yang ada di Jakarta Timur terdapat 120 tempat pembuangan sampah (TPS) sementara yang sebagian besar tersebar di setiap pinggir jalan raya seperti di Jl Cipinang Raya, Jl Jatinegara Barat, Jl Otista Raya, dan Jl Bekasi Timur,” tandasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar