Minggu, 15 November 2009

Saluran Air Digali, Pagar SMPN 139 Ambruk

JAKARTA, MP - Akibat pembuatan saluran air yang kurang hati-hati, sebuah pagar tembok SMPN 139 Jakarta Timur, Minggu (15/11) ambruk hingga rata dengan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena sekolah sedang libur. Jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan menciderai siswa di sekolah tersebut.

Pagar tembok sepanjang kurang lebih lima meter ini ambruk lantaran tidak ada lagi penopang atau penyangga yang kuat. Penyangga yang ada, berupa plesteran pondasi telah terkikis oleh air hujan yang turun beberapa hari ini. Adapun terkikisnya pondasi ini lantaran di daerah tersebut tengah dilakukan proyek pembuatan saluran air yang tak kunjung selesai.

“Jika dilihat dari bangunannya, pagar itu masih kuat. Namun karena di depannya sedang digali saluran air, maka pondasi pagar tidak kuat menahan beban. Ditambah lagi dengan air hujan yang kerap mengikis tanah di sepanjang pagar tersebut,” tukas Shamad, Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMP 139, Minggu (15/11).

Pagar SMP 139 yang terletak di Jl. Bunga Rampai X, Malakajaya, Durensawit, Jakarta Timur itu dibangun sejak tahun 1979. Sebenarnya fisik bangunannya masih cukup kuat, jika saluran air yang ada di depannya itu tidak digali. Kini pihak sekolah berharap agar unit terkait yang menggarap proyek saluran itu segera menuntaskan pekerjaannya. Mereka juga menuntut pihak pemborong bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

“Kami minta adanya tanggung jawab untuk perbaikan pagar itu. Kemudian proyek saluran air itu juga harus segera diselesaikan. Jika tidak maka pagar lainnya pun terancam ambruk karena pondasinya terkikis air,” tambah Shamad.

Pantauan beritajakarta.com di lapangan, proyek pembuatan saluran air di sepanjang Jl Bunga Rampai X Malakajaya itu memang belum tuntas dikerjakan. Penggalian saluran ini persis melintasi pembatas beberapa kantor penting seperti pagar Kantor Kelurahan Malakajaya, Puskesmas Malakajaya dan beberapa rumah di kawasan tersebut.

Warga setempat pun mendesak pihak terkait untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Mereka khwatir pagar rumahnya akan ikut ambruk lantaran terkikis air hujan. Poryek tersebut baru dikerjakan sejak dua pekan lalu dan belum diprediksi kapan tuntasnya.

Husni (35), warga setempat yang juga alumni SMPN 139 Jakarta mengatakan, sebenarnya gedung SMPN 39 itu memang sudah uzur, karena usianya telah melebihi 25 tahun. Bahkan beberapa ruang kelas pun sering kebocoran saat hujan turun yang cukup besar.

“Warga hanya berharap agar pihak terkait yaitu Sudin PU Tata Air Jaktim, untuk segera menyelesaikan proyek pembuatan saluran air. Karena banyak perumahan warga yang berdempatan dengan saluran air. Sayangnya keluhan warga belum pernah ada tanggapan dan tindaklanjut,” katanya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan