Minggu, 15 November 2009

Nikmatnya Dawet Hitam Surga Tiada Tara

JAKARTA, MP - Anda pencinta kuliner tulen? Tak lengkap rasanya jika belum menikmati rasanya es dawet hitam, buatan Suryati, warga Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur. Siapapun yang pernah mencicipi pasti akan terus ketagihan. Bahkan kini dawet hitam itu menjadi ikon kuliner Kelurahan Munjul.

Sepintas memang Jika dilihat tak ada bedanya dengan es dawet yang berwarna hijau. Karena penyajiannya sama-sama menggunakan santan dan gula merah. Hanya saja, dawet yang diproduksi Suryati ini memiliki warna hitam pekat. Keunggulannya adalah dawet ini berkasiat sebagai pengurang panas dalam serta memperlancar pencernaan. "Bahan dawet yang digunakan dapat berfungsi untuk kesehatan," ungkap Suryati.

Bahan dasar dawet ini pun menggunakan tepung aren, tepung erot dengan garam yang berfungsi sebagai perasa. Sedangkan warna hitam dawet ini ternyata terbuat dari merang, daun padi yang dibakar sampai gosong lalu diambil airnya. Satu lagi yang membedakan, kalau dawet hijau dibuat dari tepung beras, dawet hitam ini dibuat dari sagu.

Campurannya pun cukup sederhana, yakni menggunakan santen, gula jawa dan dawet sebagai bahan utamanya. Meski demikian, kesederhanaan yang ada tidak menyebabkan rasa dawet hitam karya Suryati kehilangan rasa lezat. Rasanya pas, tidak terlalu manis. Begitu juga dengan santan yang tidak terlalu kental terasa segar di tenggorkan. Dawet hitam akan lebih nikmat jika diminum dalam keadaan dingin.

Kini dawet hitam buatan Suryati menjadi unggulan kelurahan Munjul, Cipayung. Tak heran jika setiap ada kegiatan, terutama bazar TP PKK di Jakarta Timur, dawet hitam Suryati ini sering ditampilkan. Hasilnya cukup lumayan, kini mulai banyak orang yang memesannya untuk pesta dan sebagainya.

Suryati mengaku, semula dirinya bersama kader PKK di lingkungan RT 02/RW 07 Munjul, membuat produk unggulan berupa jamur. Namun produk ini kurang berhasil lantaran kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Alhasil produk unggulan ini diganti dengan dawet hitam yang diprakasai oleh ibu dari 3 orang anak ini. "Usul saya disetujui dan mereka menyambut baik produk ini," kenang Suryati.

Produk unggulan ini juga telah dipromosikan melalui event dan pameran yang berlangsung. Lambat laun usahanya membuahkan terus hasil. Bahkan Ketua TP PKK Jakarta Timur, Ny Murdhani telah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap produk unggulan dawet hitam ini. Ia juga telah meminta para kader PKK di RT 02/RW 03 untuk mempertahankan dawet hitam ini dan memperkenalkannya ke seluruh Jakarta.

Ada pengalaman yang menyenangkan bagi Suryati, yakni dalam sebuah event yang dihadiri oleh Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Ny Tatiek Fauzi Bowo, ia mendapatkan pujian dari isteri gubernur itu. Ny. Tatiek yang mencicipi dawet hitam ala Suryati ini merasakan nikmat. "Dawet hitam ini mendapat pujian dari ibu Gubernur dan ibu Walikota," terang Suryati.

Agar namanya terus dikenang masyarakat, kini ia menamai dawet buatannnya itu sebagai dawet Surga. Nama ini diambil dari diri dan suaminya yang bernama gatot. Karena hanya diambil nama depannya saja maka disingkat menjadi Surga. "Mudah-mudahan nama Surga ini menjadi berkah dan bisa lebih maju nantinya," harap Suryati sembari tersenyum. (red/*bj)

1 komentar:

  1. Ehhhmmmm kok kelihatan enak dan seger ya, pas banget itu kalo dimakan pas cuaca sedang panas pake es lagi. Kalo ada kadih info tentang GriYa KulineR gan dikota anda..

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan