JAKARTA, M86 - Bentrok fisik antar dua kelompok massa terjadi di Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (4/4) malam.
Bentrok massa melibatkan salah satu ormas kedaerahan dengan petugas penjual tiket bus di terminal tersebut. Keributan ini diduga terjadi lantaran salah satu anggota ormas kedaerahan merasa ditipu dan dipukuli oleh oknum penjual tiket bus di Terminal Pulogadung pada pekan lalu.
Akibat bentrok ini, polisi berhasil mengamankan delapan orang yang terdiri dari tiga anggota ormas kedaerahan dan lima penjual tiket bus. Hingga berita ini diturunkan, situasi mencekam masih terasa di sekitar terminal. Sebab, kedua kelompok massa ini masih terlihat berkerumun.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, para anggota ormas kedaerahan ini sebetulnya sudah menyambangi kawasan terminal sejak pukul 17.00 WIB. Namun, selepas waktu maghrib, anggota ormas kedaerahan ini mulai bergerak menyisir kawasan sekitar terminal untuk mencari oknum penjual tiket yang diduga telah memukuli salah satu anggota ormas kedaerahan tersebut.
Sekitar pukul 21.00, bentrok fisik antar dua kelompok ini pun pecah. Meski tidak ditemukan kerusakan pada sarana dan prasarana terminal bus, namun aksi ini tentu saja sempat mengejutkan ratusan pengunjung yang berada di sekitar terminal. Para pengunjung merasa khawatir menjadi sasaran amuk massa yang tengah bertikai itu.
Beruntung, tak lama kemudian, puluhan petugas dari Polsek Pulogadung dan Polres Jakarta Timur tiba di lokasi kejadian dan langsung melerai bentrokan. Saat ini, kondisi Terminal Puogadung masih terasa mencekam. Meski begitu, petugas kepolisian terus berupaya mendamaikan dua kelompok yang saling bertikai ini.
Kapolsek Pulogadung, Kompol Dani Hamdani mengatakan, saat ini pihaknya masih berupaya melakukan proses mediasi untuk mendamaikan dua kemlompok yang saling bertikai. Dirinya berharap, ketegangan ini dapat segera mencair dan dua kelompok yang bertikai segera berdamai. “Kami sudah mengamankan delapan orang dari kedua belah pihak yang bertikai,” kata Dani.
Sementara itu, Kepala Terminal Bus AKAP Pulogadung, Muhammad Nur menuturkan, keributan antar dua kelompok ini tidak sampai merusak fasilitas atau infrastruktur yang ada di dalam terminal. “Tidak ada kerusakan apa-apa di terminal. Hanya saja memang para pengunjung sempat khawatir menjadi korban kedua belah pihak yang bertikai,” tandasnya. (jek)
Selasa, 05 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar