JAKARTA, M86 - Sebanyak 64 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta Timur, tidak mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama, Senin (18/4). Ke-64 siswa yang tidak mengikuti UN di hari pertama itu terdiri dari 17 siswa jatuh sakit dan 47 lainnya telah mengundurkan diri dari sekolah. Adapun jumlah total siswa SMK di Jaktim yang tercatat sebagai peserta UN tahun ini berjumlah 20.465 siswa.
Mereka yang berhalangan tidak mengiukti UN di hari pertama, diperbolehkan mengikuti UN susulan yang akan dilangsungkan 25-27 April mendatang. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) setempat belum mengetahui jumlah peserta UN SMA yang tidak mengikuti UN di hari pertama ini. Khusus untuk SMK, di Jakarta Timur sendiri terdapat dua rayon yakni, rayon Jakarta Timur I dan Jakarta Timur II.
Ketua Rayon Jakarta Timur I, Bambang Tejo Basuki mengatakan, jumlah siswa yang terdaftar sebagai peserta UN di rayon itu sebanyak 12.260 siswa. Namun, pada hari pertama ini diketahui hanya 12.229 siswa yang hadir mengikuti UN, sedangkan 31 satu lainnya tidak hadir dengan alasan yang berbeda. Yakni, 11 siswa karena sakit dan 20 siswa lainnya telah mengundurkan diri dari sekolahnya masing-masing.
“Mereka yang tidak hadir dengan alasan sakit itu masih diberikan kesempatan untuk mengikuti UN susulan yang akan digelar pada tanggal 25 – 27 April mendatang. Namun mereka juga harus melampirkan surat keterangan dari dokter di mana ia berobat atau dirawat,” ujar Bambang.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Rayon Jakarta Timur II, Hasanudin. Di rayon itu tercatat terdapat 8.205 peserta UN. Namun yang hadir pada hari pertama tercatat 8. 172 siswa. Sedangkan 33 siswa lainnya dinyatakan tidak hadir.
Alasannya, enam siswa sedang sakit dan 27 siswa lainnya telah mengundurkan diri dari sekolahnya masing-masing. Mereka yang tidak hadir juga akan diberikan kesempatan sama, mengikuti ujian susulan pada pekan depan. Ke-8.205 siswa ini berasal dari 78 SMK, enam di antaranya adalah SMK negeri.
“Alhamdulillah, pada hari pertama ini tidak ada hambatan sama sekali. Pendistribusian materi ujian berjalan lancar, mulai pukul 05.30 seluruh lembar soal ujian dikirim dari rayon ke seluruh sekolah yang ada. Kami berharap, pelaksanaan UN tahun ini lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi peringkat kelulusan maupun nilai rata-rata yang dicapainya,” tukas Hasanudin.
Kepala Bidang Pendidikan SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Rita Aryani, saat dihubungi mengatakan, jumlah peserta UN SMK 2011 se-DKI tercatat 63.136 siswa. Namun yang hadir hanya 62. 978 siswa, sedangkan 158 siswa lainnya dinyatakan tidak hadir. Dari jumlah yang tidak hadir itu ternyata diketahui 43 siswa sedang mengalami sakit dan 115 lainnya telah mengundurkan diri dari sekolahnya.
“Jadi sebenarnya yang tidak bisa hadir dan masih diberikan kesempatan untuk mengikuti UN susulan ini hanya 43 siswa. Karena yang 115 lainnya kan telah mengundurkan diri, jadi sudah tidak dihitung lagi,” ujar Rita Aryani. Sedangkan jumlah siswa yang tidak hadir dalam UN tahun 2010 lalu tercatat kurang lebih 41 siswa.
Selanjutnya Rita menyebutkan, mereka yang telah mengundurkan diri dari sekolah itu umumnya telah bekerja di perusahaan-perusahaan swasta. Sehingga mereka tidak dapat melanjutkan pendidikannya lagi. Namun, Dinas Pendidikan DKI masih memberikan kesempatan pada mereka yang telah mengundurkan diri itu untuk mengikuti ujian nasional di tahun depan, agar kelak mereka memiliki ijazah SMK. Jika dalam waktu dua tahun berturut-turut tidak mengikuti ujian nasional juga, maka mereka tidak dapat mengulangi lagi dan keinginan untuk memiliki ijazah tidak dapat diwujudkan lagi.
“Syarat bagi mereka yang telah mengundurkan diri namun tetap ingin memiliki ijasah, maka tahun depan harus mengikuti ujian nasional lagi. Selain itu, juga harus mengikuti ujian kompetensi keahlian, ujian sekolah dan nilai rapornya harus lengkap, mulai dari semester I – VI. Jika semua persyaratan itu telah ada dan hasilnya telah lulus ujian maka siswa itu dapat memiliki ijazah SMK,” papar Rita.
Ia berharap, dalam UN SMK 2011 ini ada peningkatan dibanding tahun 2010 lalu. Setidaknya, angka kelulusannya lebih meningkat dari tahun lalu yang mencapai 99, 78 persen.
Seluruh lembar soal dan jawaban peserta UN se-DKI ini langsung dikirim oleh masing-masing rayon ke kampus UNJ (universitas Negeri Jakarta) untuk dilakukan scaning atau pemindaian. Tahun lalu, proses pemindaian dilakukan di SMKN 26. Pemindahan lokasi scaning ini atas keinginan pihak UNJ, yang bertujuan pelaksanaan UN tahun 2011 di DKI lebih maksimal hasilnya. Kemudian proses penilaian juga lebih obyektif karena berada di wilayah netral.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan SMA Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Timur, Budianto mengatakan, sejauh ini proses rekapitulasi peserta UN SMA masih berjalan. Sehingga belum diketahui jumlah siswa yang hadir dan tidak hadir dalam UN SMA tersebut. Tercatat di wilayah Jakarta Timur terdapat lima rayon SMA dan seluruhnya belum menyetorkan hasil UN. “Masih proses rekapitulasi. Jadi belum tahu berapa siswa yang hadir dan tidak hadir,” katanya. (red/*bjc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar