Selasa, 12 Oktober 2010

Perbaikan Halte Koridor 9-10 Rampung Desember

JAKARTA, MP - Untuk merealisasikan pengoperasian busway koridor 9 (Pinangranti-Pluit) dan koridor 10 (Cililitan-Tanjungpriok) pada akhir Desember nanti, Pemprov DKI Jakarta segera memperbaiki sarana maupun prasarana seperti halte, separator, dan jalan di sepanjang dua koridor tersebut. Rencananya, perbaikan mulai dilakukan akhir Oktober dan ditargetkan rampung 15 Desember. Sehingga akhir tahun nanti, pengoperasian dua koridor itu bisa diresmikan langsung Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.

Anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sarana dan prasarana kedua koridor itu sebesar Rp 4 miliar yang terdiri dari Rp 2 miliar untuk perbaikan halte dan Rp 2 miliar untuk perbaikan separator dan jalan yang akan dikerjakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan, halte, separator dan jalan yang dalam kondisi rusak di dua koridor itu akan diperbaiki sebelum beroperasinya kedua busway di koridor tersebut. “Karena kebanyakan sarana dan prasarana di koridor 9 dan 10 telah rusak atau hilang dicuri orang yang tidak bertanggung jawab. Akhir Oktober kita perbaiki dan 15 Desember harus rampung,” ujar Pristono.

Perbaikan baru dapat dilaksanakan akhir Oktober, dikatakan Pristono, karena harus melalui proses tender terlebih dahulu. Saat ini, pemenang tender telah ditetapkan dan tinggal menunggu persiapan kontrak kerja dengan pemenang tender. Sedangkan untuk bus, sambungnya, dibutuhkan sebanyak 94 unit untuk melayani dua koridor itu yang terdiri dari 25 bus gandeng dan 69 bus tunggal, dari jumlah keseluruhan sebanyak 139 armada bus yang terdiri 25 bus gandeng dan 114 bus tunggal.

“94 unit bus sudah dibuat sekarang dan dipastikan beroperasi semuanya. Sedangkan sisanya 45 bus tunggal akan ditenderkan pada awal tahun 2011, karena masih ada masalah administrasi. Ke-45 bus itu nantinya akan beroperasi pada pertengahan 2011,” katanya.

Sedangkan, untuk operator bus Transjakarta di kedua koridor tersebut, diungkapkan Pristono, hingga saat ini masih dalam proses lelang. Diharapkan November nanti, operator pemenang lelang sudah bisa ditetapkan dan dapat mengoperasikan bus-bus di koridor tersebut. “Operator pemenang lelang ini akan bekerja sama dengan operator konsorsium yang merupakan gabungan perusahaan angkutan umum yang rutenya dilalui bus Transjakarta koridor 9 dan 10,” jelasnya.

Saat ini, Dishub DKI Jakarta telah menganggarkan program penambahan dua koridor busway baru di tahun 2011, yaitu koridor 11 (Pulogebang-Kampungmelayu) dan koridor 12 (Tanjungpriok-Pluit). “Kami sudah anggarkan pada APBD DKI 2011. Tapi saya belum bisa mengungkapkan pagu anggaran untuk pembangunan dua koridor baru itu. Pastinya, ini merupakan program unggulan transportasi di tahun depan,” ungkapnya.

Dishub DKI Jakarta juga akan melanjutkan dengan operasionalisasi tiga koridor busway lainnya yaitu koridor 13 (Ciledug-Blok M), koridor 14 (Kalimalang-Blok M) dan koridor 15 (Depok-Manggarai). Ketiga koridor ini akan menggunakan elevated road atau jalan layang khusus untuk busway. Sebab di kawasan yang dilalui koridor itu sudah tidak memungkinkan membuat jalur khusus busway di jalan lokal darat. “Karena ada kendala, jalan yang dilalui sempit, maka pilihannya dengan elevated road. Kalau di negara tetangga namanya elevated road special for BRT,” jelas Pristono.

Untuk mewujudkan rencana itu Dishub DKI Jakarta akan membuat detail desain teknis atau detail engineering design (DED) jalan layang di tiga koridor tersebut. Diharapkan, DED bisa rampung pada tahun 2012, karena pihaknya masih berkonsentrasi dengan target operasional empat koridor busway di tahun 2010 dan 2011. “Kita tidak mau membuat rencana terburu-buru. Jadi DED akan kita selesaikan pada 2012, kemudian kita serahkan pada Dinas PU untuk mengerjakannya,” tandasnya.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Jakarta, Hendah Sunugroho, menambahkan, untuk pengoperasian busway koridor 9 dan 10, nantinya akan ada sebanyak 50 persen trayek angkutan umum yang bersinggungan dengan jalur yang dilalui kedua koridor itu akan dipindahkan. Ada empat perusahaan bus yang trayeknya dipindahkan ke jalur yang tidak bersinggungan dengan jalur busway yakni, Mayasari Bakti, Steady Safe, Bianglala dan PPD. “Konsep ini sudah kita lakukan di delapan koridor lainnya. Daripada usaha mereka mati suri, lebih baik kita kasih tambahan kuota armada di trayek yang tidak bersinggungan dengan jalur busway koridor 9 dan 10,” kata Hendah. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan