Jumat, 03 September 2010

Pedagang Asongan Ditertibkan

JAKARTA, MP - Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para calon pemudik, pengelola Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Pulogadung, Jakarta Timur terus berbenah. Salah satunya dengan menertibkan ratusan pedagang asongan yang kerap berjualan di dalam areal terminal maupun mereka yang kerap menjajakan dagangannya hingga ke atas bus. Kepada pedagang yang tetap membandel, petugas menyita barang dagangan mereka.

“Selain menertibkan pedagang asongan, kami juga membenahi penerang jalan umum di dalam kawasan terminal sehingga pada malam hari tetap terang. Diharapkan calon pemudik akan merasa nyaman dan aman ketika memasuki terminal Pulogadung,” ujar HM Nur, Kepala Terminal Bus AKAP Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (3/9).

Penertiban terhadap puluhan pedagang asongan dilakukan karena khawatir keberadaan mereka akan mengganggu kenyamanan para pemudik. Utamanya, para pedagang asongan yang kerap menjajakan dagangannya hingga ke dalam bus. “Apapun alasannya, asongan tidak boleh masuk, apalagi sampai ke dalam bus. Kalau ada barang milik penumpang yang hilang di dalam bus, siapa yang mau bertanggung jawab,” katanya.

Ditambahkan Nur, saat ini di Terminal Bus AKAP Pulogadung telah didirikan dua poskotis (pos komando taktis) yang berfungsi sebagai pos bagi para petugas gabungan yang ditugaskan untuk menjaga keamanan dan memberikan pertolongan pada calon pemudik di terminal tersebut. Poskotis mulai dioperasikan pada H-7 atau Jumat (3/9) ini.

Petugas gabungan terdiri dari beberapa unsur yakni, Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) serta Pramuka. “Khusus dari Polda Metro Jaya ditempatkan 39 personil, baik yang berpakaian dinas maupun preman, untuk menjaga keamanan di area terminal mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran,” tukasnya.

Ia pun mengimbau kepada para calon pemudik agar tetap waspada di sepanjang perjalanan. Terlebih, belakangan kerap terjadi tindak kriminal dengan modus memberikan minuman yang telah dicampur obat bius maupun melakukan hipnotis. “Yang harus diingat adalah, pemudik harus waspada. Jangan terpedaya pada orang-orang yang baru dikenalnya, apalagi kalau sampai memberikan makanan atau minuman. Jangan serta merta diterima dan diminum atau dimakan. Ini semata-mata untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan