JAKARTA, MP - Untuk memastikan ketersediaan daging jelang dan saat Lebaran nanti, sebanyak sembilan anggota Komisi IV DPR RI menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (3/9). Sidak dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron. Dari hasil sidak diketahui, saat ini di PD Dharma Jaya telah tersedia 3.500 ekor sapi lokal dan impor serta 900 ton daging sapi. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan warga ibu kota dan sekitarnya hingga Lebaran nanti.
Dalam sidak kali ini, dikatakan Herman, kalangan dewan ingin memastikan ketersediaan daging menjelang Lebaran. “Hasilnya ternyata cukup untuk warga DKI Jakarta dan sekitarnya hingga Lebaran nanti,” ujar Herman, Jumat (3/9).
Ditambahkan Herman, pada pekan depan, pemerintah pusat merencanakan akan menggelar kegiatan Operasi Pasar (OP) daging di sejumlah wilayah di DKI Jakarta. OP daging berasal dari 2.600 ekor sapi yang gagal ekspor. “Sapi-sapi yang gagal ekspor ini langsung dikerahkan ke PD Dharma Jaya untuk dipotong dan dagingnya diperjualbelikan dalam OP,” kata Herman.
Sementara itu, Dirut PD Dharma Jaya, Zainudin mengungkapkan, sebanyak 3.500 ekor sapi yang saat ini tersedia di PD Dharma Jaya terdiri dari 2.500 sapi lokal dan 1.000 sapi impor asal Australia dan Selandia Baru. "Yang jelas saat ini ketersediaan daging untuk kebutuhan warga DKI dan sekitarnya masih aman," katanya.
Setiap hari, PD Dharma Jaya juga memotong 400-an ekor sapi yang dagingnya langsung didistribusikan ke para pedagang di pasar-pasar tradisional maupun agen penjualan daging. Kualitas sapi maupun dagingnya dipastikan terjamin. Sebab, baik sapi maupun dagingnya, selalu diperiksa kesehatannya. Bahkan untuk memastikan aman konsumsi, daging tersebut diberi stempel oleh Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan DKI Jakarta.
Jika sapi tidak sehat, maka pemotongannya ditunda menunggu hingga sapi itu sehat kembali atau ditolak dan dipulangkan ke pihak distributor sapi. Demikian halnya jika suhu tubuh sapi panas maka tidak boleh dipotong. Selanjutnya, jika sapi mati langsung dikubur di tempat yang aman dan selalu diawasi. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "kalau tidak diawasi, dikhawatirkan sapi yang dikubur itu digali kembali dan dipotong lalu dagingnya diperjualbelikan," ungkapnya.
Stok Beras Aman Hingga 2 Bulan
Selain melakukan sidak ke PD Dharma Jaya, kalangan dewan juga berkunjung ke Pasar Induk Cipinang untuk mengetahui ketersediaan beras saat Lebaran nanti. Dari hasil sidak yang dilakukan, dipastikan ketersediaan beras untuk wilayah DKI Jakarta mencukupi hingga dua bulan ke depan. Sebab, sejumlah wilayah pemasok beras dari luar Jakarta saat ini tengah memasuki masa panen.
Dari data yang diperoleh di Pasar Induk Cipinang, hingga hari ini stok beras mencapai 23.353 ton dengan pasokan beras yang masuk sebanyak 2.700 ton per hari. Sedangkan untuk kebutuhan warga Jakarta mencapai sekitar 2.500 ton per hari.
Direktur Utama PT Food Station Pasar Induk Cipinang, Syamsul Hilataha, mengungkapkan, beras yang masuk ke gudang Pasar Induk Cipinang biasanya sekitar 2.700-3.000 ton per hari. "Dilihat dari kondisi saat ini yang sedang panen, kami memastikan kepada masyarakat bahwa stok beras aman hingga dua bulan ke depan. Karena jika tidak sedang musim panen, stok beras hanya berani kami pastikan cukup untuk 10 hari ke depan saja," jelas Syamsul.
Sementara itu sejumlah pedagang beras yang ada di Pasar Induk Cipinang mengaku sampai hari ini harga beras masih stabil. Seperti halnya beras Saigon yang dijual dengan harga Rp 7.200 per liter dan beras IR 64 seharga Rp 6.200 per liter. "Kalau kenaikan harga beras telah terjadi sejak dua Minggu lalu. Tapi sekarang harganya sudah stabil kembali," kata Siti Aisyah, salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar