Selasa, 20 April 2010

Dituding KKN, Lurah Batuampar Dituntut Mundur

JAKARTA, MP - Lantaran dianggap sering bertindak arogan dan semena-mena, Mohammad Sani, Lurah Batuampar, Kramatjati, Jakarta Timur, didesak mundur dari jabatannya oleh ratusan warganya. Ia juga dinilai tidak pernah mau memerhatikan warganya. Buktinya, setiap warga ingin bertemu, selalu tidak pernah ada di tempat.

Kekesalan warga ini akhirnya dilampiaskan dalam bentuk unjuk rasa di kantor kelurahan Selasa (20/4) siang. Sambil membentangkan sejumlah poster yang bertuliskan ‘Copot Lurah Mohammad Sani” warga juga meneriakkan yel-yel agar lurah mundur dari jabatannya.

“Lurahnya tidak pernah memerhatikan warganya dan selalu bertindak semaunya. Karena itu kami minta agar Mohammad Sani dicopot dari jabatannya sekarang juga,” teriak Endang (49), satu warga RW 03 Batuampar, saat berorasi di depan kantor Kelurahan Batu Ampar, Selasa (20/4). Walau Mohammad Sani tidak berada di tempat namun warga tetap bersemangat dan melanjutkan aksinya dari pukul 10.00-13.00.

Di mata warganya, selain arogan, Mohammad Sani juga telah melakukan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) di lingkungan kerjanya. Hal ini terbukti dengan dilakukannya pemberhentian petugas honor di kantor kelurahannya. Beberapa hari kemudian, Mohammad Sani kembali melakukan pengangkatan anggota Linmas (Perlindungan Masyarakat) di kantor tersebut, untuk menggantikan anggota lama yang telah diberhentikan. Parahnya lagi, yang diangkat tersebut adalah anaknya sendiri.

Warga juga mengatakan bahwa Mohammad Sani tidak pernah mau hadir saat dibutuhkan atau diundang oleh warganya. Utamanya saat warga menggelar pengajian atau Maulid Nabi di lingkungannya. “Tindakan KKN yang dilakukan lurah sudah kelewatan. Bahkan ia juga tidak pernah hadir saat dibutuhkan oleh warganya. Tapi kalau ada acara dangdutan atau hiburan, ia selalu datang,” tambah Endang.

Beruntung, aksi tersebut berjalan damai dan tidak sampai menimbulkan tindakan anarkis. Apalagi, Camat Kramatjati, Ucok Bangsawan Harahap langsung tiba di lokasi dan berusaha menenangkan warganya. Selanjutnya Ucok meminta kepada warga untuk segera kembali ke rumahnya. Wargapun bergegas kembali ke rumahnya masing-masing.

“Kami akan rundingkan lagi dengan mempertemukan lurah bersama para tokoh masyarakat serta ketua RT dan RW setempat, tentunya dengan kepala dingin. Sehingga tidak sampai terjadi kericuhan,” kata Ucok.

Ia menyebutkan, paling lambat pada esok hari semua sudah bisa dirundingkan. Karena segala sesuatunya tidak dapat dilakukan secara sepihak. “Saya harap besok permasalahannya sudah selesai dan warga mendapatkan solusi yang terbaik,” lanjutnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Jasa Perizinan Bangunan