Dari penuturan warga menyebutkan, banjir kiriman dari wilayah Bogor dan sekitarnya itu, mulai memasuki rumah warga sekitar pukul 04.00 Rabu (3/3) pagi. Namun, untuk mengantisipasinya, warga telah melakukan persiapan sebelmnya sejak pukul 21.00 Selasa (2/2) malam.
"Kami sudah pindahkan semua barang-barang ke daerah yang lebih tinggi sejak semalam. Karena sebelumnya warga sudah diberitahukan melalui pengeras suara bahwa air kiriman akan datang lagi dan akan mengakibatkan banjir," ujar Faisal, Ketua RW 03, Kampungmelayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Dari pantauan beritajakarta.com di lokasi banjir terlihat, sejumlah warga lebih memilih beristirahat di rumah penduduk lainnya yang tidak terendam genangan banjir ketimbang harus mendatangi lokasi pengungsian. Para korban banjir beralasan, mereka telah terbiasa dengan kondisi seperti itu.
"Banjir di kawasan ini sih sudah biasa, jadi warga Kampungpulo tidak kaget lagi mengalaminya. Paling mereka (para warga) hanya menyelamatkan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi. Sedangkan pemiliknya banyak yang masih menempati rumah tinggalnya masing-masing," tambah Faisal.
Sementara itu, Wakil Lurah Kampungmelayu, Jatinegara, Nazimudin mengatakan, pihak kelurahan telah menyiapkan sejumlah tenda di setiap lahan yang dapat dijadikan posko pengungsian. Selain itu, tambahnya, pihaknya juga tetap menyiagakan dapur umum untuk melayani korban banjir yang didirikan di halaman kantor Kelurahan Kampungmelayu. "Kalau untuk bantuan korban banjir telah kami persiapkan segala sesuatunya sejak semalam. Namun warga lebih memilih berbasah-basahan di rumahnya ketimbang mengungsi di posko," tandasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar