Hanya empat kali yakni, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jatikramat dan Kali Cakung yang aliran airnya sudah bisa dialirkan ke sepanjang kanal dan bermuara ke laut. Kali Cipinang belum dapat dialirkan lantaran dinilai masih kotor. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya membersihkan Kali Cipinang. Hasilnya, dua hari lagi atau Minggu (17/1), aliran air Kali Cipinang sudah bisa dialirkan ke KBT.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan, sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membersihkan air kali tersebut dengan sistem flushing atau filterisasi agar air menjadi bersih. “Saya sudah cek. Kemarin malam sudah mulai dikerjakan flushing-nya. Mungkin dalam waktu dua hari, sekat Kali Cipinang ke KBT sudah bisa dibuka sehingga air bisa mengalir ke kanal,” ujar Fauzi Bowo.
Flushing dilakukan agar aliran air dari Kali Cipinang tidak mengotori air yang sudah terdapat di sepanjang kanal. Karena beberapa waktu lalu, air Kali Cipinang masih berwarna hitam, bau, serta banyak sampah. Jika sekat tetap dibuka dikhawatirkan akan memberikan pencemaran air yang cukup besar bagi air di KBT dan tidak ramah lingkungan. “Akhirnya kesan indah, rapi, dan bersih tidak dapat terwujud di KBT. Padahal itu yang kita pertahankan dari awal,” kata Fauzi Bowo.
Dengan dibukanya sekat aliran air Kali Cipinang ke KBT, Fauzi Bowo, berharap hal itu dapat mengurangi genangan air atau banjir yang terjadi di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Tidak hanya itu, Fauzi menyampaikan warga di sekitar kawasan Jalan DI Panjaitan, Kebonnanas, Jakarta Timur juga tidak perlu khawatir akan terjadinya genangan air di kawasan tersebut. Pasalnya, Dinas PU DKI Jakarta saat ini sedang mengerjakan pintu air tambahan dengan pompa air di kawasan tersebut untuk menyedot air yang selalu tergenang.
“Jadi kalau Kali Cipinang sekatnya dibuka, kemudian pintu airnya selesai dan pompanya berfungsi, saya harap dalam waktu tidak lama genangan yang selalu menjadi masalah di kawasan DI Panjaitan, Kebonnanas bisa hilang,” harapnya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Pitoyo Subandrio, mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan alat berat untuk menggali sekat berupa tanggul yang membatasi Kali Cipinang dengan KBT. Dalam dua hari ditargetkan sekat tersebut sudah bisa terbuka dan air sudah bisa mengalir ke kanal. “Sekarang sedang persiapan untuk menggali tanggulnya. Mungkin dua hari sudah bisa mengalir ke KBT. Butuh waktu pendek, karena yang digali hanya sedikit,” kata Pitoyo.
Selama ini, khusus di kawasan Jatinegara masih dilakukan pembendungan. Sebab Kali Cipinang yang melintas di kawasan tersebut masih sangat kotor sehingga jika ingin dialirkan ke KBT harus dilakukan flushing atau difilterisasi. Dengan begitu, aliran KBT belum tembus dari hulu, akan tetapi baru dimulai dari kawasan Pondokkopi. Lahan itu sengaja belum boleh digali atau dibuka, karena air dari Kali Cipinang sangat kotor. Sehingga harus di flushing terlebih dahulu supaya bersih.
Sebelumnya, para warga yang tinggal di RW 03, Cipinangbesar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur juga mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera melakukan pembersihan terhadap aliran air Kali Cipinang agar dapat mengalir ke KBT. Dengan begitu, warga berharap, genangan banjir yang selama ini sering terjadi di wilayah pemukimannya dapat berkurang. “Tentu kami sangat ingin daerah kami bebas banjir. Salah satu upayanya adalah dengan dialirkannya aliran Kali Cipinang menuju KBT,” kata Budi (47) salah seorang warga RW 03, Cipinangbesar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar