“Masih ada sekitar 15 rumah lagi yang letaknya di bantaran saluran air tembusan Kalimalang ini yang terancam longsor. Karena aliran air yang datang terlalu deras. Terlebih, air muaranya akan masuk ke Kanal Banjir Timur (KBT). Untuk mengantisipasi longsor lagi, kami bersama-sama membuat pondasi dengan bambu di sepanjang aliran air ini,” tukas Dwiyanto, salah seorang warga RT 08/01, Pulogebang.
Menurutnya, besarnya debit air yang mengalir sejak empat hari berturut-turut dari wilayah Bekasi dan Kalimalang yang masuk ke saluran air di Jl Swadaya Pulogebang menuju KBT mengakibatkan tiga rumah warga RT 08/01 mengalami kerusakan. Rumah-rumah itu merupakan milik Rayun, Rohimin, dan Supriyanto.
Dari musibah itu, kerusakan terberat terlihat pada rumah milik Rohimin. Terlebih, rumah miliknya itu telah mengalami longsor selama tiga kali berturut-turut yaitu, pada 31 Desember 2009 lalu sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, pondasi pagarnya ambruk dihantam derasnya air. Kemudian pada 1 Januari 2010 sekitar pukul 17.00 WIB, dapurnya longsor hingga ke dalam saluran. Terakhir, pada 2 Januari 2010, longsor kembali terjadi pada bagian belakang rumahnya.
Akibat diterjang longsor, rumah penjual tahu dan tempe itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan, sampai hari ini dirinya tidak bisa kerja seperti biasanya karena harus memperbaiki kerusakan rumahnya, serta membangun pondasi di bibir saluran air itu dengan bambu bersama seluruh warga.
Dwiyanto menambahkan, longsoran ini disebabkan karena tidak dibuatkannya kuda-kuda atau pondasi pada dasar aliran terusan Kalimalang sehingga mengakibatkan dasar airnya terus menerus terkikis oleh derasnya air. Padahal sejak Oktober 2009 lalu, warga telah dijanjikan akan dibuatkan pondasi dengan mengemaskan batu kali dengan keranjang kawat oleh pihak pelaksana proyek KBT.
“Kami telah dijanjikan oleh pihak KBT sejak Oktober 2009 lalu. Katanya akan dibuatkan undakan dengan pondasi batu kali. Tapi, sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya. Kalau saja sejak awal dibuatkan pondasi di beberapa undakan ini, tentu tidak akan terjadi longsor,” katanya.
Terkait kerusakan itu, Lurah Pulogebang Suzukiana, mengaku telah mengecek ke lokasi kejadian. Pihaknya, juga telah membuat surat tembusan kepada pihak pemborong agar menyelesaikan permasalahan tersebut.
”Surat tembusannya sudah kita kirimkan, dan pemborong janji akan memperbaiki kerusakan itu besok,” tandasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar