JAKARTA, MP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau warga Jakarta agar tidak melakukan takbir keliling pada malam takbiran 1 Syawal 1430 Hijriah. Sebab, pawai keliling seringkali menyebabkan kecelakaan, bisa menimbulkan gesekan-gesekan sosial, serta menimbulkan pencitraan yang tidak positif.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menilai, takbiran keliling kota Jakarta menggunakan kendaraan bermotor hanya menyebabkan penumpukan kendaraan di suatu wilayah hingga menimbulkan kemacetan.
Dan tak jarang menimbulkan kecelakaan karena pengemudi kendaraan bertindak ugal-ugalan. Tidak jarang, warga berpawai secara ugal-ugalan sehingga mengganggu keamanan dan kenyamanan warga lain yang menggunakan jalan raya.
Karenanya, menurut Bang Fauzi, sapaan akrabnya, malam takbiran hendaknya dirayakan di kawasan perumahan masing-masing dengan kegiatan yang positif. Atau di wilayah kelurahan dan kecamatan di masing-masing kota
“Pada malam takbiran, warga diimbau tidak bergerak berkeliling kota Jakarta. Tapi bergerak saja di kawasan perumahan masing-masing. Jadi tidak menggunakan kesempatan ini untuk show off yang bisa mengakibatkan kecelakaan,” imbau Fauzi Bowo usai melakukan kunjungan pemantauan kesiapan transportasi mudik di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (19/9).
Hal senada juga diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Condro Kirono. Polda Metro Jaya melarang warga Jakarta melakukan takbir keliling dengan menggunakan kendaraan karena sangat rentan terjadi kecelakaan. Polisi akan menindak tegas setiap takbir keliling yang menggunakan kendaraan.
"Kalau ada yang dipakai takbir keliling lalu orang naik ke atas kendaraan ya akan ditilang," tegasnya.
Ia mengatakan, takbir keliling selalu terjadi setiap malam Idul Fitri di Jakarta kendati telah dilarang. Bahkan, banyak kendaraan dari pinggiran Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang masuk ke Jakarta untuk melakukan takbir keliling. Menurut dia, polisi akan mencegah terjadinya arak-arakan dengan cara mencegat di setiap pintu masuk ke Jakarta.
Dia mengimbau warga Jakarta menyelenggarakan takbir di masjid-masjid dan lingkungan tempat tinggalnya. "Partisipasi masyarakat akan sangat membantu agar tidak ada takbir keliling dengan kendaraan," pintanya.
Open House
Untuk berbagi kegembiraan pada hari raya Idul Fitri 1430 H, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo beserta istri dan Wakil Gubernur Prijanto beserta istri akan menggelar dua kali open house.
Open house pada hari pertama digelar digelar di rumah dinas Gubernur DKI di Jl Taman Suropati Nomor 7, Jakarta Pusat dan rumah dinas Wakil Gubernur DKI di Jl Denpasar, Jakarta Pusat. Open house ini diperuntukan untuk seluruh pejabat teras di lingkungan kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, duta besar negara sahabat, tokoh-tokoh masyarakat, anggota DPRD DKI, dan kerabat-kerabat terdekat.
Selanjutnya, acara open house untuk masyarakat umum akan digelar di Gedung Balaikota DKI Jakarta Jl Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9, Jakarta Pusat, Senin (21/9). Baru pada hari kedua, Fauzi Bowo dan Prijanto akan menerima ucapan selamat dari masyarakat umum bertempat di Pendopo Balaikota Provinsi DKI Jakarta pada pukul 08.30–12.00.
Seperti tahun-tahun lalu, 4.000 warga Jakarta akan menerima bingkisan senilai Rp 50 ribu. Paket bingkisan tersebut berisi biskuit, susu bubuk, minuman kotak, permen, coklat, dan snack.
“Jadi open house untuk warga Jakarta akan digelar pada hari kedua Lebaran di Balaikota. Jadi tidak bener informasi yang menyebutkan tidak ada open house pada Lebaran tahun ini," tukasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar