JAKARTA, MP - Seorang warga yang tidak terdaftar dalam DPT ditawarkan oleh salah satu anggota keluarga Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat untuk bisa mencentang dengan menggunakan surat undangan (formulir C-4) atas nama orang lain.
"Memang memilih tapi bukan dengan nama dan nomor identitas saya sebagai warga negara, jadi saya tidak mau," kata Ade (23) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 30 Kelurahan Kayuputih Jakarta Timur, Rabu (8/7).
Menurut pengakuannya tawaran itu datang saat masih berada di rumah namun akhirnya dia dapat menggunakan hak suaranya dengan menunjukkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
"Saya puas dapat memilih calon presiden dan wakil presiden menggunakan nama dan identitas saya sendiri sebagai warga negara," katanya.
Ade mengaku bahwa ini adalah kedua kalinya dirinya tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) seperti juga yang terjadi pada pemilihan anggota legislatif April lalu. "Seharusnya pihak RT atau TPS bisa me`refresh` menggunakan KK mulai dari April sampai Juli ini," katanya.
Sementara itu, warga lain di TPS yang sama, Roslina mempertanyakan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) pada KTP yang tidak sesuai tercantum pada surat undangan. "Apakah ini dianggap sah? Bisa saja itu nomor KTP orang lain," ujarnya.
Pada saat datang ke TPS dan dicek pada DPT memang tidak sesuai namun Roslina tetap dapat menggunakan hak pilihnya.
Tepat pukul 13.00 WIB TPS 30 melakukan penghitungan suara yang disaksikan sekitar 30 warga sekitar.
Hasil menunjukkan pasangan capres dan cawapres dengan nomor urut satu (Mega-Pro) memperoleh suara terbanyak dengan 217 suara mengungguli pasangan nomor dua (SBY-Berboedi) dengan 193 suara dan nomor urut tiga (JK-Win) empat suara.
Empat suara tidak sah terjadi di TPS ini dan salah satu surat suara yang terdapat tanda centang pada ketiga pasangan disambut sorakan dari warga. "Kalau golput di rumah saja," demikian sahut salah satu warga.
Dari 698 nama yang tercantum pada DPT, hanya 418 orang yang datang untuk memberikan suaranya atau sekitar 60 persen. (mp/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar